Kamis, 20 Juni 2019

Dansa Adat mewarnai Wisata Rohani di Kampung Yapan dan Mantembu

Photo By; Dani Airey
Dansa Adat penjemputan tamu
Yapen, 20/06/2019. Kontingen Tor Wisata PAR Jemaat Sion Aisandami Kabupaten Wondama tiba di Jemaat Sion Mantembu Klasis Yapen Selatan,Kabupaten Kepulaun Yapen, yang di pimpin oleh Frengki Semboari, S.Pd,. Kamis 20/06/2019. Kegiatan ini  di warnai dengan rangkain kegiatan penjemputan adat seperti dansa adat, anseran (nyanyian adat), musik tambur, injak piring dan pencucian wajah dan kaki sebagai tanda terima tamu.


Pewarta : Max Wayeni
+62821 9933 8087.

Jumat, 14 Juni 2019

Kampung Yapan Eden Kecil di Yapen

Lereng gunung  Tanisi

Kampung Yapan adalah satu Kampung di Distrik Anotaurei Kabupaten Kepulauan Yapen, dengan jumlah jiwa kurang lebih 1000 Jiwa, yang di diami oleh beberapa marga besar seperti Wayeni, Semboari,Warmetan, Ambokari, Kanyuga dan Tanyuga.
Di lihat dari aspek budaya dan istiadat kampung Yapan adalah bagian dari Suku besar Onate yang mendiami lemba kaki gunung tanisi, dan di aliri sungai manainumi yang berliku – liku sampai ke pantai mariadei.
Jarak dari ibu kota ke kampung Yapan kurang lebih 1 KM, anda hanya membutuhkan 10 menit untuk tiba di kampung Yapan, akses ke kampung Yapan terbilang sangat mudah karena transportasi  berupa sepeda motor dan mobil sangat muda di jangkau.
Yapan yang terkenal sebagai penghasil buah-buahan, hasil kebun juga memiliki sumber air bersih yang hingga saat ini digunakan pemerintah sebagai sumber utama air bersih bagi warga kota serui dan sekitarnya.
Gunung Kawari dilihat dari Gunung tanisi
Kampung yang tepatnya berada di lembah tanisi dan kaki gunung wayoi yang memiliki kekayaan alam ini sebagian besar masyarakatnya adalah petani. Luas lahan berkebun terbilang luas bahkan hampir sebagian petani memiliki dua sampai tiga lahan berkebun yang terletak di sepanjang gunung tanisi sampai ke kaki gunung wayoi.
Bila anda mengunjungi beberapa kebun di lereng gunung tanisi tentunya anda melewati sungai maninumi dan menanjak lereng tanisi namun semua akan terbayarkan karena mata anda di manjakan dengan hijau sayur mayur yang tanami oleh masyarakat setempat.
Menurut pengakuan masyarakat bahwa pemilik hak ulayat gunung tanisi hingga pada lemba dan lereng-lereng gunung adalah marga besar semboari dan aninam yang berbatasan dengan beberpa marga lain seperti yapanani, wayangkau dan beberapa marga lainnya. Gunung tanisi sendiri digarap oleh masyarakat kampung yapan secara turun temurun, yang awalnya adalah hutan lebat namun dari hasil garapan masyarakat gunung tanisi sekarang menjadi lahan berkebun yang sampai saat ini masih di gunakan  sebagai lahan garap.
Bapak Orgenes Wayeni sedang memanen hasil kebun
Hasil garapan tersebut kini masyarkat telah menuai hasilnya seperti membangun rumah, membiayai sekolah anak-anak mulai SD – PT. katakanlah bapak Orgenes Wayeni yang kesehariannya adalah petani juga buruh bangunan kini telah menuai hasil yang menjajikan dimana semua anak-anak menikmati pendidikan sampai menamatkan pendidikan di beberapa perguruan  tinggi.

Penulis: Max Wayeni

0821 9933 8087

Pengembangan dan Pemanfaatan Manggrove di Kampung Sopen

Foto Bersama Tim Yadupa dan Masyarakat Dalam rangka pengembangan dan pemanfaatan manggrove di kampung Sopen Distrik Biak Barat Kabup...