Kamis, 25 April 2019

Hut YADUPA sebagai bentuk refleksi terhadap pelayanan






Jayapura, Yadupa - Perayaan hari ulang tahun Yayasan  Anak Dusun Papua di Ruang pertemuan Yadupa Pusat di Jayapura, Selasa (23/4/2019) perayaan ini ditandai dengan pemasangan lilin dan pemotongan kue serta Doa  sebagai rasa syukur kepada Tuhan atas penyertaanNya.
Mr Leonard Imbiri selaku Direktur Yayasan Anak Dusun Papua (YADUPA), mengajak seluruh staf untuk merefleksikan kembali pelayanan yadupa dan apa saja yang sudah dilakukan untuk Masyarakata Adat Papua (MAP).
            “Yadupa harus merefleksikan diri terhadap pelayanan dan apa saja yang sudah dikerjakan dengan masyarakat, kita harus menunjukan bahwa kita adalah anak-anak adat dan karena itu kita harus memberikan kontribusi sebagai komitmen kita kepada masyarakat adat,” ujarnya.
 Leo juga menambahkan komitmen harus dilandasi dengan kesediaan diri dan menata diri bagi pelayanan.
 “ Komitmen harus dilandasi dengan kesediaan untuk menata diri bagi pelayanan,” menurut pengamatan Direktur Yadupa yang juga selaku sekretaris Dewan Adat Papua (DAP) bahwa apa yang di terjadi di Dewan adat Papua, YADUPA dan Institusi – institusi yang menamakan diri sebagai institusi adat mempunyai tantangan sebagai anak  adat yang memiliki budaya. “ komitmen adat yaitu kerinduan untuk memahami adat kita untuk bertumbuh didalam adat kita dan memperkuat seluruh system adat dan menjadikan Masyarakat Adat Tuan di negeri sendiri (Papua), tetapi untuk menjadi Tuan di negeri sendiri kita dihadapi oleh sistym atau tantangan dari luar yang memacu kita untuk menyesuaikan irama kerja, kapasitas kerja dengan kondisi ekternal yang telah mengancam kita,” Ujarnya.

Penulis : Markus Wayeni



Selasa, 23 April 2019

Owi Pulau terindah di Biak


Pulau Owi adalah salah satu pulau yang berada diwilayah administrasi Distrik Biak Timur Kabupaten Biak Numfor dengan luas wilayah adalah 3,54 km² atau 1,62% dengan jumlah penduduk yaitu 250 jiwa yang terbagi dari laki-laki 127 dan perempuan 123. Pulau Owi terdiri dari beberapa marga yaitu Rumere, Rumansara, Rumpaidus, Sanyar, Koibur, Meokbun dan beberapa marga lainnya, mereka hidup rukun dan ramah. Sebagian besar pekerjaan masyarakat adalah nelayan, pengrajin, pandai besi dan petani. Untuk menempuh perjalanan ke Pulau Owi anda harus menempuh jarak 35Km dengan menggunakan perahu.

Pulau Owi disebut sebagai pulau bersejarah bagi perang dunia ke II, Keberadaan Pulau Owi  walau kecil punya peran dalam perang di Asia Pasifik, yang dipimpin  Jenderal Douglas Mc Arthur. Dialah sosok yang memimpin pasukan sekutu dalam usaha mengusir Jepang dari Asia Tenggara. Kekuatan Jepang saat itu betul-betul tangguh, wilayah Asia Tenggara seluruhnya sudah dikuasai. selain memiliki sejarah pulau owi juga memiliki keindahan pantai dengan pasirnya yang putih di mengelilingi pulau. Rasa lelah anda tentunya akan terbayarkan oleh keindahan pantai membuat anda semakin nyaman disana, ada juga dapat menikmati ponarama yang indah dikala matahari perlahan – lahan meninggalkan bekasnya membuat laut menjadi indah bagaikan kilauan emas murni yang mengapung ditepian air laut.

Karena memang masih sangat alami, pantai di Pulau Owi pun menjadi lukisan alam yang sangat indah. Jejeran pohon kelapa yang menghiasi sekeliling pulau terliha seperti para prajurit yang siap menjaga kelestarian pulau ini. Selain itu, perpaduan antara pasir putih dan lautnya yang biru menjadi permadani luas yang terlihat sangat cantik. Pulau yang indah yang menakjubkan  dan bersejerah ini akan selalu dikenang dari masa ke masa.

Penulis : Markus Wayeni

Kamis, 11 April 2019

Air Sumber Kehidupan



Air merupakan kebutuhan utama manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari – sehari, tanpa ketersediaan air maka semuanya akan terasa sulit.
Perbaiakan sarana air bersih
di Kampung Yapan
Ada banyak persoalan yang di timbulkan oleh ulah manusia sendiri menyebabkan debet air berkurang seperti penebangan liar, pembersihan lahan kebun di pinggiran air, penggalian material, dll.  Hal serupa dengan apa yang disampaikan WWF bahwa Jumlah air yang terbatas dan semakin banyaknya manusia menyebabkan terjadinya krisis air bersih. Selain jumlahnya, kualitas air tawar yang ada pun semakin rusak. Perebutan penggunaan air bersih untuk berbagai penggunaan menyebabkan hilangnya akses yang layak terhadap air bersih bagi sebagian orang. Perilaku boros air bersih menyebabkan semakin banyak lagi orang yang kehilangan akses terhadap air bersih.
Menurut PBB, lebih dari satu miliar orang tidak memiliki akses terhadap air bersih, tiga miliar orang tidak memiliki layanan sanitasi yang memadai, dan angka kematian akibat penyakit menular melalui air yang kurang bersih mencapai tiga juta kematian per tahun.
Kampung Yapan dan Mantembu Distrik Anotaurei Kabupaten Kepulauan Yapen Propinsi PAPUA, merupakan kampung yang memiliki akses sumber air bersih untuk kebutuhan masyarakat diwilayah kota dan sekitarnya. Namun sayangnya aktifitas penebangan yang dilakukan oleh penebang lokal masih terjadi, pembukaan lahan kebun di pinggiran sumber/mata air masih terus dilakukan, penggalian material tipe C yang dilakukan oleh perusahaan milik salah satu pejabat Pemerintah masih terus beroperasi sehingga berbagai macam persoalan terjadi disana, mulai dari jumah debit air berkurang, banjir bandang, putusnya akses penghubung seperti jembatan, kehilangan lahan untuk perumahan dan masih banyak lagi persoalan lainya disana.
Air adalah hal yang paling penting untuk kesejahteraan kita. Seperti darah di tubuh kita, air bekerja siang dan malam. Tanpa air aktifitas manusia akan berhenti, tanpa air kehidupan akan berakhir pula di planet bumi.

Penulis : Markus Wayeni
Komunitas GATtAA







Kamis, 04 April 2019


Komunitas
Gerakan Dua Tangan untuk Kemanusiaan (Humanity)
GATtAA
Filosifi  Dua Tangan
Tuhan menciptakan manusia dengan segala kekurangan dan kelebihannya. dengan segala garis tangan kehidupan manusia itu masing-masing. 
Setiap bagian pada tubuh manusia memiliki maksud dan tujuannya, termasuk dua tangan. Mungkin kita pernah dengar dan meyakininya bahwa ciptaan Tuhan tak ada yang pernah sia-sia. Begitu pula dengan kedua tangan yang kita miliki. Ketika manusia (kita) tumbuh dewasa disana kita akan sadar dan memahami hakikat kedua tangan yaitu untuk membantu dirimu sendiri, dan yang lain untuk membantu orang lain.

Ungkapan kata-kata tersebut  adalah bagian dimana  Tuhan menciptakan manusia bukan hanya untuk diri sendiri melainkan ada seseorang yang membutuhkan kita. Ada dua Hubungan manusia di dunia ini yaitu yang disebut dengan  vertical yang dan horizontal. Hubungan vertikal adalah hubungan antara individu dengan Tuhan, sedangkan hubungan horizontal adalah hubungan antar-makhluk. Pembagian ini menjadi begitu populer di kalangan manusia. Namun sering dalam perjalanan manusia kedua hubungan ini sangatlah tidak seimbang.
Sejatinya dua tangan adalah memberi dan menerima atau mengengam dan melepaskan. Hidup bukan hanya memikirkan persoalan dunia melainkan juga kehidupan setelah mati yang dikenal sebagai akhirat. Esensi menjadi manusia seutuhnya adalah dengan terus belajar menjadi manusia yang lebih  baik bukan karena tuntutan orang lain ataupun diterima orang lain.
Memang sudah takdir manusia dilahirkan menjadi makhluk sosial atau makhluk yang bermasyarakat. Manusia sebagai makhluk sosial bermula dari ketidakmampuan manusia sebagai makhluk individu dalam memenuhi kebutuhannya. Dari sini manusia mulai membutuhkan bantuan orang lain. Kemudian dengan sendirinya manusia bergaul dengan masyarakat sehingga timbul kesatuan antar individu yang saling meringankan beban satu sama lainnya.
Manusia juga disebut sebagai makhluk ciptaan tuhan bertujuan untuk mencapai tujuan baik secara duniawi dan surgawi kebahagiaan itu dicapai bila manusia semakin menyempurnakan dirinya. Maka manusia secara bebas mengembangkan dirinya untuk semakin menjadi sempurna dan semakin baik. Manusia mengembangkan segi hidupnya, segi rohani, jasmani, pribadi, sosial, budaya, akal budi, emosi, religiositasnya. Semua segi itu perlu dikembangkan secara seimbang.
Kesempurnaan manusia itu ternyata hanya dapat tercapai bila dalam proses penyempurnaan itu ia menyempurnakan sesamanya dan dunia tempat dia berada. Tanpa menyempurnakan mereka itu, manusia tidak dapat menjadi semakin sempurna. Secara sederhana itu berarti bahwa manusia baru akan menjadi lebih baik, lebih berkembang, lebih mendekati Tuhan bila dalam hidup ini dia berdamai dan mengasihi sesama manusia, alam dan tentu dengan Tuhan.
 ( Diberkati untuk Memberkati )

Pengembangan dan Pemanfaatan Manggrove di Kampung Sopen

Foto Bersama Tim Yadupa dan Masyarakat Dalam rangka pengembangan dan pemanfaatan manggrove di kampung Sopen Distrik Biak Barat Kabup...