Komunitas
Gerakan Dua Tangan untuk Kemanusiaan (Humanity)
GATtAA
Filosifi Dua Tangan
Tuhan
menciptakan manusia dengan segala kekurangan dan kelebihannya. dengan segala
garis tangan kehidupan manusia itu masing-masing.
Setiap
bagian pada tubuh manusia memiliki maksud dan tujuannya, termasuk dua tangan.
Mungkin kita pernah dengar dan meyakininya bahwa ciptaan Tuhan tak ada yang
pernah sia-sia. Begitu pula dengan kedua tangan yang kita miliki. Ketika
manusia (kita) tumbuh dewasa disana kita akan sadar dan memahami hakikat kedua
tangan yaitu untuk membantu dirimu sendiri, dan yang lain untuk membantu orang
lain.
Ungkapan kata-kata tersebut adalah bagian dimana Tuhan menciptakan manusia bukan hanya untuk diri sendiri melainkan ada seseorang yang membutuhkan kita. Ada dua Hubungan manusia di dunia ini yaitu yang disebut dengan vertical yang dan horizontal. Hubungan vertikal adalah hubungan antara individu dengan Tuhan, sedangkan hubungan horizontal adalah hubungan antar-makhluk. Pembagian ini menjadi begitu populer di kalangan manusia. Namun sering dalam perjalanan manusia kedua hubungan ini sangatlah tidak seimbang.
Ungkapan kata-kata tersebut adalah bagian dimana Tuhan menciptakan manusia bukan hanya untuk diri sendiri melainkan ada seseorang yang membutuhkan kita. Ada dua Hubungan manusia di dunia ini yaitu yang disebut dengan vertical yang dan horizontal. Hubungan vertikal adalah hubungan antara individu dengan Tuhan, sedangkan hubungan horizontal adalah hubungan antar-makhluk. Pembagian ini menjadi begitu populer di kalangan manusia. Namun sering dalam perjalanan manusia kedua hubungan ini sangatlah tidak seimbang.
Sejatinya
dua tangan adalah memberi dan menerima atau mengengam dan melepaskan. Hidup
bukan hanya memikirkan persoalan dunia melainkan juga kehidupan setelah mati
yang dikenal sebagai akhirat. Esensi menjadi manusia seutuhnya adalah dengan
terus belajar menjadi manusia yang lebih baik bukan karena tuntutan orang
lain ataupun diterima orang lain.
Memang
sudah takdir manusia dilahirkan menjadi makhluk sosial atau makhluk yang
bermasyarakat. Manusia sebagai makhluk sosial bermula dari ketidakmampuan
manusia sebagai makhluk individu dalam memenuhi kebutuhannya. Dari sini manusia
mulai membutuhkan bantuan orang lain. Kemudian dengan sendirinya manusia
bergaul dengan masyarakat sehingga timbul kesatuan antar individu yang saling
meringankan beban satu sama lainnya.
Manusia
juga disebut sebagai makhluk ciptaan tuhan bertujuan untuk mencapai tujuan baik
secara duniawi dan surgawi kebahagiaan itu dicapai bila manusia semakin
menyempurnakan dirinya. Maka manusia secara bebas mengembangkan dirinya untuk
semakin menjadi sempurna dan semakin baik. Manusia mengembangkan segi hidupnya,
segi rohani, jasmani, pribadi, sosial, budaya, akal budi, emosi,
religiositasnya. Semua segi itu perlu dikembangkan secara seimbang.
Kesempurnaan
manusia itu ternyata hanya dapat tercapai bila dalam proses penyempurnaan itu
ia menyempurnakan sesamanya dan dunia tempat dia berada. Tanpa menyempurnakan
mereka itu, manusia tidak dapat menjadi semakin sempurna. Secara sederhana itu
berarti bahwa manusia baru akan menjadi lebih baik, lebih berkembang, lebih
mendekati Tuhan bila dalam hidup ini dia berdamai dan mengasihi sesama manusia,
alam dan tentu dengan Tuhan.
(
Diberkati untuk Memberkati )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar